STPPA |
Ketercapaian Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak dikota Mataram sebesar 83,67 % lebih tinggi dari Propinsi yang hanya sebesar 82,03 %, Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan belum dilakukan secara berkala, rata-rata satuan pendidikan sudah memiliki data rekapitulasi berupa data berat badan, tinggi badan, berat badan menurut tinggi, dan Informasi interpretasi terhadap status gizi anak berdasarkan lingkar kepala menurut usia dan jenis kelamin. Untuk pencapaian perkembangan anak yang di miliki oleh satuan berupa DDTK dan KMS sesuai kelompok usia, yang dapat diukur menggunakan beberapa instrumen |
Sebaiknya lembaga melengkapi data rekapitulasi capaian pertumbuhan dan perkembangan anak dengan menggunakan analisis pertumbuhan berupa sangat kurang/kurang/normal atau beresiko dan Perlu adanya MoU pihak satuan dan Puskesmas setempat untuk melaksankan kerjasama dalam memberikan informasi data hasil analisis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih berupa format analisis pertumbuhan anak/buku KIA/KMS, DDTK atau buku pantauan kesehatan |
ISI |
Ketercapaian Standar Isi, dikota Mataram sebesar 91,63 % lebih tinggi dari Propinsi yang hanya sebesar 87,11 %, pada standar Isi lembaga memiliki Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang berisi Muatan Pembelajaran yang dikembangkan sendiri oleh satuan, karakteristik yang memuat metode pembelajaran, nilai-nilai yang menjadi kekhasan lembaga dan kegiatan penunjang namun belum mengakomodir budaya setempat yang dibuat sendiri dan dibuktikan dengan lembar pengesahan dari pimpinan lembaga. Kurikulum satuan lembaga belum memenuhi komponen peninjauan kurikulum secara berkala . Hal ini menunjukan kurikulum yang dibuat oleh satuan pendiidkan tidak/belum pernah di evaluasi pelaksaannya. Kalender pendidikan belum dikembangakan sesuai dengan program yang ada di satuan pendidikan . |
Seharusnya dinas pendidikan memiliki kurikulum berbasis budaya lokal sehingga dapat menjadi acuan lembaga dalam menyusun kurikulum berbasis lokal, dan sangat perlu lembaga melakukan peninjauan Kurikulum secaar berkala , bisa setiap tahun ataupun per tiga atau 5 tahun . Peninjauan kurikulum dilakukan untuk mengevalausi pelaksanan Kurikulum pada satuan pendidikan. |
PROSES |
Ketercapaian Standar Proses dikota Mataram sebesar 76,61 % lebih tinggi dari Propinsi yang hanya sebesar 71,53 %, Pada standar proses , beberapa satuan lembaga belum mampu melakukan membuat prangkat pembelajaran dimulai dari Program semester hingga ke RPPH secara berkesinambungan. RPPH tidak dibuat secara berkala . Komponen standar proses lainnya yang belum terpenuhi adalah penataan lingkungn main yang sesuai dengan kebutuhan anak . |
Sebaiknya Komponen Prangkat Pembelajaran pada standar Proses terutama pada RPPH diharapkan di buat secara berkala. Jika satuan pendidikan melaksankaan pembelajaran daring , maka RPPM BDR menjadi salah satu pilihan perangkat pembelajaran untuk memenuhi standar Proses pada satuan Pendidikan. Prangkat pembelajaran diharapkan berkesinambuangan , tidak terlepas antara komponen yang satu dengan yang lainnya . |
PTK |
Ketercapaian Standar PTK dikota Mataram sebesar 74,5 % lebih tinggi dari Propinsi yang hanya sebesar 71,53 %, Pada Standar PTK kualifkasi dan kompetansi tenaga pendidik dan kependidikan banyak yang belum terpenuhi adalah kualifikasi pendidik yang linier S1 PAUD kurang jumlahnya, masih banyak pendidik belum memiliki sertifikat diklat dasar dan lanjutan |
Seharusnya dinas membuat program pelatihan-pelatihan untik peningkatan kompetensi dan profesional kualifikasi melalui beasiswa , paket konversi , CSR dengan pihak pihak swasta unuk peningkatan kualifikasi pendidik |
SARPRAS |
Ketercapaian Standar Sarana dan Prasarana dikota Mataram sebesar 85,11 % lebih tinggi dari Propinsi yang hanya sebesar 77,18 %, Pada Standar Sarpras, Untuk Sarana banyak satuan pendidkan yang kurang lengkap APE Pembelajaran dan kurang memanfaataknn sumber lingkungann sebagai bahan/alat belajar . Prasarana yang menjadi permasalahan adalah kepemilikian intalasi internet satuan kurang (memanfatakan wifi dari selular personal guru / kepala satuan) dan kepemilikian lahan yang masih jadi kendala dalam Surat Kepemilikian yang tidak jelas statusnya. Komponen Ruang Kelas yang masih minim tidak sesuai dengan rasio anak dan masih banyak satuan pendidikan yang memanfatakan ruang cukup besar untuk di seting menjadi banak rombel , namun tidak didukung oleh strategi pembelajaran yang baik. |
Seharusnya lembaga dapat memanfaatkan sumber belajar dari lingkungan dan penataan lingkungn yang menarik serta sesusi kebutuhan anak menjadi solusi agar tercapai komponen standar sarana ini. Sehingga impletasi bagi lembaga yang diperlukan adalah pelatihan atau woorkshoop pemanfatan sumber belajar dari lingkungan sebagai bahan/ alat belajar . |
PENGELOLAAN |
Ketercapaian Standar Pengelola dikota Mataram sebesar 84,94 % lebih tinggi dari Propinsi yang hanya sebesar 84,71 %, Pada Standar Pengelolaan Komponen yang kurang terpenuhi adalah sosialisasi visi misi kepada orang tua ataupun pihak lainnya . Rencana kerja tahunan baik jangka panjang maupun jangka pendek belum dibuat sesuai dengan kebutuhan visi misi ddan tujuan pendidikan. Satuan Lembaga banyak yang belum memiliki dan melaksanakan SOP sesusi kebutuhan satuan pendidikan . |
Sebaiknya Satuan pendidikan perlu melakukan sosialisasi visi , misi dan tujuan satuan pendidikan kepada orang tua pada saat kegiatan parenting ataupun pihak lain . Hal ini perlu dilakukan sehingga pihak orang tua ataupun pihak lain paham dan bisa memberikan peran yang positif untuk mewujudkan visi ,misi dan tujuan satuan pendidikan. |
PEMBIAYAAN |
Ketercapaian Standar Pembiayaan dikota Mataram sebesar 63,48 % lebih tinggi dari Propinsi yang hanya sebesar 62,86 %, Pada Standar Pembiayaan capaian Kota Mataram masih sangat kurang. Hal ini disebabkan pemahaman satuan pendidikan untuk pembiayaan tersebut hanya laporan BOP dana APBN. Pencatatan keuangan belum dilakukan secara berakala dan berkesinambungan. |
Sebaoinya perlu diadakan pelatihan dan workshop untuk meningkatkan pemahaman satuan pendidikan dalam pemenuhan standar pembiayaan |
PENILAIAN |
Ketercapaian Standar Pembiayaan dikota Mataram sebesar 79,94 % lebih tinggi dari Propinsi yang hanya sebesar 79,54 %, Pada Standar Penialain, Satuan pendidikan belum memahami tehnik penilaian sessui dengan kegiatan yang dilakukan, sehingga tehnik penilaian yang dilakukan lebih banyak tidak sesuai dengan kegiatan yang dilakukan, biasanya yang dilakukan oleh pendidik kebanyakann menggunakan ceklis untuk melakuakan penilaian perkembangan anak |
sangat perlu dilaksanakan pelatihan implementasi penggunaan tehnik penilaian sesuai kegiatan yang dirancang oleh pendidik untuk anak didik |